Begitu singkat namanya,
Sukur. Dalam kedinasan tertulis Drs. H. Sukur. Mungkin karena namanya itulah
yang membuat pria yang enam tahun lagi akan purna sebagai guru pns ini memiliki
sikap yang senantiasa bersyukur dalam hidupnya. Sosoknya yang kalem, ramah dan humoris memberi
energi positip bagi siapapun yang dekat dengannya. Di lingkungan MTsN Majenang
ia menjadi sesepuh dan langganan memimpin do’a dalam berbagai kesempatan baik acara
madrasah maupun pribadi.
Suami dari Umi Khafsoh ini
lahir di Cilacap, pada 10 Mei 1960. Mengawali pendidikannya di SDN Rejodadi 01 (lulus 1973), MTs Darwata Majenang (lulus 1977), MA Darwata Majenang (lulus 1981) dan IAIN Walisongo, Semarang (lulus 1987).
Pengalaman karirnya cukup menarik dan sempat beberapa kali mengalami mutasi. Pertama kali diangkat CPNS menjadi staf di Kantor Departemen Agama----saat ini kemenag Kabupaten Barito Selatan Kalsel pada tahun 1990. Keinginannya untuk lebih dekat dengan keluarga besarnya di Majenang, Cilacap mendorong beliau mengajukan mutasi ke Kandepag/Kemenag Cilacap pada tahun 1994. Selama di Cilacap sempat menjadi pejabat struktural. Selanjutnya pada tahun 2000 kembali pindah tugas menjadi Kepala TU MTs Negeri Majenang. Pada awal 2005 beralih dari struktural menjadi fungsional dengan menjadi guru fiqih di MTs Negeri Majenang sampai sekarang.
Pengalaman karirnya cukup menarik dan sempat beberapa kali mengalami mutasi. Pertama kali diangkat CPNS menjadi staf di Kantor Departemen Agama----saat ini kemenag Kabupaten Barito Selatan Kalsel pada tahun 1990. Keinginannya untuk lebih dekat dengan keluarga besarnya di Majenang, Cilacap mendorong beliau mengajukan mutasi ke Kandepag/Kemenag Cilacap pada tahun 1994. Selama di Cilacap sempat menjadi pejabat struktural. Selanjutnya pada tahun 2000 kembali pindah tugas menjadi Kepala TU MTs Negeri Majenang. Pada awal 2005 beralih dari struktural menjadi fungsional dengan menjadi guru fiqih di MTs Negeri Majenang sampai sekarang.
Ayah dari Fadli Azizi
Fikri, Abdusani dan Isbatul Hanail ini telah cukup banyak merasakan hiruk pikuk
dunia pendidikan pada masa orde baru sampai era reformasi sekarang ini. Saat di
Kandepag Cilacap cukup lama menangani pendidikan karena bertugas di seksi
mapenda---saat ini berubah menjadi penma. Cukup sering mantan pejabat di Kandepag Cilacap ini mengikuti
seminar, study banding, workshop, pelatihan, dan mendampingi lomba-lomba mapenda Cilacap.
Motto hidupnya untuk
menjadi orang yang bermanfaat dan berkah bagi sesama dijewantahkan beliau
dengan aktif di tengah masyarakat. Sejak 1987 sampai 1990 tercatat sebagai
sekretaris NU Kecamatan Cimanggu. Pada
2003 sampai 2012 mengabdikan diri di Lembaga Pendidikan (LP) Ma’arif Kecamatan Cimanggu pada bidang pendidikan. Kepeduliannya
terhadap dunia pendidikan di lingkungan sekitarya ia wujudkan dengan merintis pendirian sekolah dan pada
2001 sampai 2007 menjadi Kepala MI Ma’arif Cimanggu, kemudian tahun 2007 sampai 2013 menjadi Kepala SMP Ma’arif
Cimanggu. Selanjutnya sejak 2013 sampai sekarang menjadi Ketua
Penasehat RA, MI dan SMP.
Pak Sukur memiliki hobi
membaca. Ia kerap membaca buku, majalah, dan surat kabar. Tekadnya ingin menjadi orang yang
ilmunya bermanfaat, ilmunya dapat diamalkan dan senang
menerima ilmu. Bahkan di usinya yang diambang senja tetap mau belajar teknologi
terkini seperti laptop, internet dan perangkat teknologi lainnya.
Ia berpandangan pola
pendidikan di madrasah perlu terus ditingkatkan dan dipertajam melalui jalur
pengembangan diri siswa baik individu maupun kelompok dan kegiatan ekstrakurikuler seperti pramuka,
kesenian, olahraga yang lebih maksimal karena akan ikut membentuk karakter
siswa. Menurutnya untuk meningkatkan mutu dan kualitas pendidikan para guru harus
selalu disupport, diawasi, dinilai, dilihat dan kesejahteraannya diperhatikan
baik oleh pemerintah maupun sekolah/madrasah. Para guru perlu sering diberi
kesempatan mengikuti diklat untuk meningkatkan kualitas dan kompetensinya.
Pengalamannya saat masih di birokrasi mengikuti diklat berkualitas diyakini
akan melecut setiap guru untuk lebih baik kalau mendapat kesempatan tersebut.
Ada hal menarik yang beliau ungkapkan untuk para guru muda. “Saya enam tahun lagi akan purna sebagai pns. Saya berpesan kepada para guru muda curahkan ilmu dengan rasa senang. Bimbing para siswa dengan penuh kasih sayang terutama siswa yang perlu perhatian ekstra atau kuper. Selain itu jangan lupa untuk mendoakan anak didik," ujarnya.